Sinopsis film Jin Galunggung
Bayusukma dituduh berbuat zinah dengan kekasihnya Sekarwangi. Tuduhan ini dilancarkan oleh Parno yang cintanya ditolak oleh Sekarwangi. Bayusukma dan Sekarwangi dihukum penduduk desa. Sesaat kemudian datanglah bencana alam, angin ribut dan topan, tetapi Bayusukma dan Sekarwangi selamat dari bencana. Karena belum puas, Parno kembali menghasut penduduk desa, bahwa penyebab bencana tak lain adalah akibat perbuatan Bayusukma. Penduduk kembali marah dan menyingkirkan Bayusukma dengan membuang ke jurang. Di dalam jurang ia selamat, dan bertemu dengan Jin Galunggung yang bersedia menolong dengan syarat mau jadi pengikutnya. Bayusukma menolak. Jin Galunggung kecewa.
Bayusukma dijebloskan ke dalam pasir hingga lebih menderita. Sementara Sekarwangi menerima lamaran Parno, dengan tujuan membalas dendam. Setelah Sekarwangi berhasil menusuk Parno, ia melarikan diri dan terjun ke jurang di mana Bayusukma dilemparkan. Bayusukma tak mampu lagi menolong Sekarwangi, di sinilah Bayusukma lalu menerima tawaran Jin Galunggung. Masuklah roh Jin Galunggung langsung ke dalam tubuh Bayusukma. Maka Bayusukma berubah menjadi tegar kembali dan menyelamatkan Sekarwangi. Bayusukma lalu pergi ke desa untuk membinasakan Parno dan anak buahnya. Hukum tetap berlaku. Bayusukma ditembak polisi saat roh Jin Galunggung keluar dari jasadnya.
Produser : Tien Samatha
Sutradara : Ratno Timoer
Penulis : Ratno Timoer
Pemeran : Ratno Timoer, Chetty Hawafara, Risye Ramona, Sandy Suwardi Hassan, Hadisjam Tahax
Produksi : PT Daya Istri Film (1982)
sumber : filmindonesia.or.id