Type Here to Get Search Results !

ERWIN GUTAWA DALAM FILM "JANGAN KAU TANGISI "




Jangan Kau Tangisi
JUDUL FILM                        : JANGAN KAU TANGISI (SI PINCANG)
SUTRADARA                       : INDRA WIDJAYA
CERITA                                  : INDRA WIDJAYA, RATNO TIMOER
PRODUSER                          : SAMATHA RATNO TIMOER
TAHUN                                 : 1974
JENIS                                     : FILM DRAMA
PEMAIN                               : ERWIN GUTAWA, NANIEN SUDIAR, RATNO TIMOER, JAJA MIHARJA, RITA ZAHARA, LILIS SURYANI

SINOPSIS : 

Adegan di buka dengan Sabar (Erwin Gutawa) seorang anak yang pincang memasuki sebuah bilik dimana ibunya terbaring lemah dan sakit keras. Meski sudah di obati oleh pak Mantri, namun karena sakitnya yang keras, akhirnya Ibunya meninggal.  Sabar yang hanya tinggal berdua dengan ibunya tidak tahu lagi harus kemana, karena ayahnya sendiri ia tidak pernah tahu keberadaannya. Dalam kondisi kesedihan karena ditinggal ibunya, Pak Sanusi tetangganya mengajaknya untuk tinggal di rumah Paman Sabar.

Sabar (Erwin Gutawa) yang pincang

Akhirnya Ibunya meninggal
Meski pamannya menerima kehadiran Sabar untuk di asuhnya, namun tidak dengan bibinya, istri paman. Ia tidak suka kedatangan Sabar sejak pertama kali datang. Meski sabar memiliki saudara sebaya anak pamannya yang baik, namun bibinya tidak pernah suka kehadiran Sabar. Dalam kondisi fisik yang terbatas karena pincang, seringkali sabar berbuat kesalahan ketika membantu bibinya, hal ini membuat bibinya makin marah dengan Sabar.  Kesedihan agaknya terus melanda Sabar yang polos , meski tinggal dirumah pamannya sendiri. Akibatnya karena perlakuan bibinya, Sabar mengambil keputusan untuk pergi dari rumah pamannya. 

Dalam kondisi kesendirian di kota, Sabar berjalan terlunta-lunta hingga akhirnya di tolong oleh penjual rokok (Jaja Miharja) untuk tinggal bersamanya. Akhirnya tawaran tersebut diterima Sabar dan tinggal bersama Mang Jaja . Dirumah Mang Jaja, Sabar berteman dengan Mimin (Nanien Sudiar) yang juga menyayangi Sabar. Disinilah Sabar merasa memiliki keluarga.  Suatu hari Pak Sanusi dari desa menemui sabar yang kini sudah tidak tinggal dirumah pamannya. Pak sanusi menawarkan rumah Sabar agar dijual karena tidak ada yang menempati. Sabarpun setuju, dan uangnya di pakai untuk membeli sepeda. 

Bibinya yang galak
Dalam pada itu, Sabar berkenalan dengan Yati disebuah taman bersama pengasuhnya (Lilis Suryani). Yati sedang ditinggal pergi oleh Ayahnya (Ratno Timoer) dan Ibunya (Rita Zahara) untuk berobat keluar negeri. Setelah kepulangan dari luar negeri, Ayah Yati kurang menyukai kehadiran Sabar, namun tidak demikian dengan Ibunya, ia menyukai Sabar dan membolehkan Yati bergaul dengannya.

Sabar yang sedang sakit

Akhirnya sabar meninggal
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat di tolak, demikianlah Sabar yang selalu dirundung kesedihan. Ia memiliki penyakit parah hingga harus terkapar karena dadanya sakit. Mang Jaja akhirnya menjual sepedanya untuk membeli obat yang sabar butuhkan.  Saat sabar dalam kondisi sakit, Yati datang berkunjung kerumahnya bersama ayahnya. Melihat Mang jaja tergopoh-gopoh membawa obat, ayah Yati yang semula menunggu di mobil akhirnya turun dan masuk kerumah dimana Sabar sakit. Akhirnya Ayah Yati tahu kalau Sabar sebenarnya adalah anaknya setelah melihat foto ibu Sabar. Namun sudah terlambat, meski ia meminta maaf karena telah meninggalkannya. Sabar segera di bawa kerumah sakit, namun sayang nyawanya tidak tertolong.

****
Sebuah kisah drama yang memilukan, dari awal hingga akhir film. Dulu nonton film ini pertama kali di putar di Film Cerita Akhir Pekan TVRI, dan waktu itu dibuat sedih dengan film ini. Masih kecil udah kebawa suasana sedih nonton film ini. Hehe… mewek dah dulu…



Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad